Kamis, 03 Desember 2015

UPAYA INDONESIA DALAM MENGHADAPI PASAR BEBAS

MAKALAH
KEWARGANEGARAAN
UPAYA INDONESIA
DALAM MENGHADAPI PASAR BEBAS
TAHUN 2015





















KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa,karena berkat dan rahmat karunianya penyusun dapat membuat dan menyelesaikan  makalah ini untuk Universitas Bina Darma Palembang khususnya Fakultas Ilmu Komunikasi.
Makalah berisikan pembelajaran mandiri tentang Kerjasama Indonesia dalam Pendidikan untuk menghadapi pasar bebas tahun 2015 serta merupakan bentuk  pertanggung jawaban atas tugas yang di berikan Dosen Pengampuh dalam mata kuliah Kewarganegaraan ,sekaligus salah satu syarat untuk memenuhi nilai kami.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Desen Pengampuh mata kuliah kewarganegaraan dan  rekan-rekan yang telah banyak membantu membuat makalah  ini.
makalah ini di harapkan dapat bermanfaat bagi panyusun khususnya dan pembaca umumnya,penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih mempunyai kekurangan, oleh karena itu dengan dada lapang serta tangan   dan hati terbuka penyusun mengengharapkan saran dan kritiknya yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Palembang, 01 Nopember 2014
Penyusun

DAFTAR PUSTAKA
Kata Pengantar …………………………………………………………………………
Daftar Pustaka ………………………………………………………………………….
BAB I  PENDAHULUAN
1.1.            Latar Belakang …………………………………………………………………
1.2.            Rumusan Masalah ……………………………………………………………...
1.3.            Tujuan …………………………………………………………………………..
1.4.            Manfaat …………………………………………………………………………
BAB II LANDASAN TEORI
2.1.            AFTA 2015; Perdagangan Bebas dan Kesiapan SDM Indonesia ……………...
2.2.            Meningkatkan Kualitas Pendidikan Sebagai Upaya Menghadapi Pasar Bebas Tahun 2015 Dan Globalisasi …………………………………………………...
BAB III PENUTUP
3.1.            Kesimpulan ……………………………………………………………………..
3.2.            Saran ……………………………………………………………………………
Daftar Pustaka


BAB I
PENDAHULUAN
1.5.Latar Belakang
perdagangan bebas internasional adalah sejarah pedagangan internasional yang memfokuskan dalam perdagangan dari pasar terbuka. Diketahui bahwa bermacam kebudayaan dalam perdagangan. Berdasarkan hal ini, secara teoritis nasionalisasi sebagai kebijakan dari perdagangan bebas akan menjadi mengunguntungkan ke Negara berkembang sepanjang waktu. Teori ini berkemban dalam masa modern nya dari kebudayaan komersi diinggris, dan lebih luas lagi eropa, sepanjang lima abad yang lalu.
Sebelum kemunculan perdagangan pasar bebas , dan berkelanjutan hal tersebut hari ini, kebijakan Merkantilisme dari eropa telah berkembang di tahun 1500. Ekonomi awal yang menolak merkantiisme adlaah david richardo dan adam smith. Ekonomi yang menganjurkan perdagangan bebas percaya kalau merupakan alas an mengapa bebearap kebudayaan secara ekonomis makmur.
Di kawasan Asia Pasifik, pada awal 1990an semua bersemangat dengan perdagangan bebas, dan sejumlah statistik klasik selalu dipaparkan untuk menunjukkan dampak positif dari peningkatan perdagangan di kawasan ini. AFTA kemudian lahir. Namun, setelah banyak negara anggota mengalami kesulitan neraca pembayaran, tindakan mengurangi impor mulai diterapkan. Sekali lagi prinsip perdagangan bebas dikorbankan demi kepentingan nasional. Jadi, harus diakui dunia memang belum siap dengan sistem perdagangan bebas.
Apa peranan bangsa indonesia dan apa untung dan rugi bagi indonesia apabila telah dilaksanakan perdagangan bebas.?
Untungnya, akan banyak barang2 impor yang masuk ke Indonesia dengan harga yang lebih murah sehingga masyarakat Indonesia akan dimanjakan dengan banyaknya barang2 impor berkualitas dari luar negeri dengan harga terjangkau dan murah karena tak ada lagi pajak impor.
Kerugiannya jauh lebih banyak, yaitu akan mematikan industri nasional yang kalah bersaing dengan produk2 asing yang lebih kompetitif dari segi kualitas& harga, masyarakat Indonesia akan menjadi masyarakat konsumen yang hanya gemar mengkonsumsi tetapi tidak mampu memproduksi, akan menjatuhkan ekonomi Indonesia karena banyak bisnis & perusahaan lokal yang bangkrut sehingga menyebabkan banyak PHK & pengangguran karena SDM lokal kalah bersaing dengan SDM asing.
Pada 2015 mendatang, kesepakatan Masyakarat Ekonomi ASEAN atau pasar bebas ASEAN mulai berlaku. Jika ingin tetap bisa bersaing, Indonesia harus berbenah terutama dalam bidang pendidikan. Sebab, daya saing beberapa sektor pendidikan dan industri utama kita masih kalah dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Pendidikan Indonesia tertantang untuk membekali pelajar dengan kemampuan bangsa asing. Demikian pula dengan para pelajarnya yang harus berfikir untuk membekali dirinya dengan bahasa asing untuk bersaing dalam pasar bebas. Dalam menghadapi pasar bebas ini, pendidikan di Indonesia tidak perlu khawatir namun sebaliknya harus semangat dan tertantang untuk menjadinkan pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik sehingga dapat bersaing dengan negara-negara lain pada era globalisasi ini. Oleh sebab itu kami menganggap penting hal tersebut untuk dikaji ulang sehingga kami membuat makalah ini  dengan judul “Kerja sama Indonesia dalam Pendidikan untuk menghadapi pasar bebas”.
1.6.            Rumusan Masalah
1.6.1.      Bagaimanakah upaya Indonesia dalam menghadapi pasar bebas tahun 2015 nanti?
1.6.2.      Bagaimanakah kerjasama Indonesia di bidang Pendidikan dalam menghadapi pasar bebas tahun 2015?
1.7.            Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.7.1.      Untuk mengetahui upaya Indonesia dalam menghadapi pasar bebas 2015 nanti?
1.7.2.      Untuk mengetahui kerjasama Indonesia dalam menghadapi pasar bebas 2015?
1.8.            Manfaat
1.8.1.      Menambah pengetahuan kita mengenai pasar bebas.
1.8.2.      Kita dapat mengetahui bagaimana upaya Negara Indonesia dalam menghadapi pasar bebas tahun 2015 nanti?
1.8.3.      Kita dapat mengetahui tentang kerjasama Indonesia di bidang pendidikan dalam menghadapi pasar bebas tahun 2015.


BAB II
LANDASAN TEORI
2.2.            AFTA 2015; Perdagangan Bebas dan Kesiapan SDM Indonesia
Apa kalian sudah tahu apakah AFTA itu ?. AFTA singkatan dari Asean Free Trading Area. Dengan istilah perdagangan bebas di Asia tenggara. Dibentuk pada tahun 1992 di singapura dengan mencetuskan merencanakan perdagangan bebas melalui KTT (Konferensi Tingkat Tinggi).
AFTA sendiri merupakan santapan panas bagi rakyat Indonesia untuk mampu berkarya & membuat produk dalam negeri bisa di gunakan oleh negara-negara khususnya Asia tenggara. memang banyak pengaruh besar terhadap perekonomian indonesia. Tak hanya bidang ekonomi saja melainkan bidan tenaga kerja pun bisa menjadi santapan untuk bekerja di luar negeri Indonesia.
Manfaat dan Tantangan AFTA Bagi Indonesia
Manfaat:
  • Peluang pasar yang semakin besar dan luas bagi produk Indonesia, dengan penduduk sebesar ± 500 juta dan tingkat pendapatan masyarakat yang beragam;
  • Biaya produksi yang semakin rendah dan pasti bagi pengusaha/produsen Indonesia yang sebelumnya membutuhkan barang modal dan bahan baku/penolong dari negara anggota ASEAN lainnya dan termasuk biaya pemasaran;
  • Pilihan konsumen atas jenis/ragam produk yang tersedia di pasar domestik semakin banyak dengan tingkat harga dan mutu tertentu;
  • Kerjasama dalam menjalankan bisnis semakin terbuka dengan beraliansi dengan pelaku bisnis di negara anggota ASEAN lainnya.
Tantangan:
  • Pengusaha/produsen Indonesia dituntut terus menerus dapat meningkatkan kemampuan dalam menjalankan bisnis secara professional dan bidang pendidikan guna dapat memenangkan kompetisi dari produk yang berasal dari negara anggota ASEAN lainnya baik dalam memanfaatkan peluang pasar domestik maupun pasar negara anggota ASEAN lainnya.
2.3.            MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN SEBAGAI UPAYA MENGHADAPI PASAR BEBAS TAHUN 2015 DAN GLOBALISASI
Pendidikan Indonesia tertantang untuk membekali pelajar dengan kemampuan bangsa asing. Demikian pula dengan para pelajarnya yang harus berfikir untuk membekali dirinya dengan bahasa asing untuk bersaing di era globalisasi ini. Dalam menghadapi pasar bebas dan globalisasi ini, pendidikan di Indonesia tidak perlu khawatir namun sebaliknya harus semangat dan tertantang untuk menjadinkan pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik sehingga dapat bersaing dengan negara-negara lain pada pasar bebas tahun 2015 nanti.
Upaya pemerintah menghadapi pasar bebas tahun 2015 ini salah satunya dengan membuka kelas-kelas atau sekolah-sekolah yang menggunakan dua bahasa dalam pembelajarannya yaitu Bahasa Indonesia dan bahasa asing. Selanjutnya sekolah-sekolah ini disebut dengan bilingual school. Pada sekolah ini siswanya disiapkan untuk dapat berkompetisi tingkat internasional sesuai dengan bidang studinya. Selain itu siswa juga dibekali dengan kemampuan bahasa asing sehingga dalam berkompetisi taraf internasional tidak terhalang dengan kurang mampunya ia dalam berbahasa asing khususnya bahasa inggris.
Selain itu, upaya yang dilakukan adalah dengan membuka program kelas internasional pada berbagai jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga. Dengan globalisasi pendidikan diharapkan tenaga kerja Indonesia dapat bersaing di pasar dunia. Apalagi dengan akan diterapkannya perdagangan bebas, misalnya dalam lingkup negara-negara ASEAN, mau tidak mau dunia pendidikan di Indonesia harus menghasilkan lulusan yang siap kerja agar tidak menjadi “budak” di negeri sendiri. Pendidikan model ini juga membuat siswa memperoleh keterampilan teknis yang komplit dan detil, mulai dari bahasa asing, computer, internet sampai tata pergaulan dengan orang asing dan lain-lain. Sisi positif lain dari liberalisasi pendidikan yaitu adanya kompetisi. Sekolah-sekolah saling berkompetisi meningkatkan kualitas pendidikannya untuk mencari peserta didik.
Pengaruh arus globalisasi tidak dapat ditolak oleh pendidikan di Indonesia. Globalisasi pendidikan harus tetap dihadapi dengan mengambil hal-hal positif dan membuang hal-hal yang negatif.  Dalam menghadapi arus globalisasi tidak perlu dengan kekhawatiran yang  berlebih namun diperlukan semangat juang yang tinggi untuk dapat bersaing dalam segala bidang khususnya pendidikan.
Dalam menghadapi pasar bebas tahun 2015 ini perlunya dukungan dari semua elemen pendidikan baik dari guru, peserta didik, orang tua, maupun dari pemerintah. Dampak ini memang sangat besar pengaruhnya terhadap pendidikan. Pendidikan akan semakin memburuk ketika elemen-elemen pendidikan tidak mampu menyeleksi perubahan-perubahan yang terjadi. Berbeda hasilnya ketika semua elemen pendidikan dapat menyeleksi yang terbaik untuk pendidikan di Indonesia. Pendidikan di Indonesia akan maju karena adanya globalisasi. Hal ini dikarenakan adanya globalisasi memungkinkan untuk memperoleh pengetahuan seluas-luasnya.
Untuk menghindari dampak negatif yang terjadi dan memperoleh dampak positif globalisasi dalam bidang pendidikan maka perlunya sikap acuh dari setiap elemen pendidikan.
1. Guru
Guru berkedudukan sebagai salah satu elemen pendidikan di Indonesia. Guru mempunyai tanggung jawab penuh dalam mendidik siswa bukan hanya mengajarkan pengetahuannya. Guru harus mampu mendidik siswa agar siswa-siswanya dapat menyeleksi arus globalisasi yang masuk di Indonesia. Guru juga harus mampu berfikir kritis dalam menghadapi arus pasar bebas tahun 2015 dan globalisasi serta tidak perlu terlalu resah terhadap globalisasi pendidikan di Indonesia.
Selain itu guru juga harus membekali siswa dengan ilmu yang mampu bersaing di kelas internasional. Dengan menjadikan siswa-siswanya cerdas pada bidang ilmunya maka pendidikan di Indonesia akan dapat bersaing dengan negara-negara lain dan bersaing dalam pasar bebas tahun 2015nanti. Untuk mendukung siswa dalam bersaing dan berkompetisi tingkat internasional maka perlunya pula guru mata pelajaran dalam proses pembelajarannya menggunakan Bahasa Indonesia dan bahasa asing khususnya Bahasa Inggris. Oleh karena itu, seorang guru juga harus dapat memahami bahasa asing agar pembelajaran yang menggunakan dua bahasa ini dapat berjalan dengan lancar.
2. Peserta Didik (Siswa maupun Mahasiswa)
Selain tugas utama seorang siswa/mahasiswa yaitu belajar, seorang siswa juga harus mampu memilah dan memilih segala pengaruh yang masuk dalam dirinya, baik itu pengaruh dari teman sebayanya, lingkungannya, maupun media masa. Dampak dari pengaruh globalisasi terhadap siswa akan sangat mungkin berdampak negatif dan menghancurkan dirinya jika tidak segera ditanggulangi.
Baik pengaruh positif maupun negatif dari pasar bebas dan globalisasi akan sangat terlihat jelas bagi siswa dalam perilaku dan tingkah lakunya sehari-hari. Hal itu dikarenakan mereka masih dalam masa-masa labil, dan masa-masa dimana selalu ingin mencoba sesuatu hal yang dianggap baru. Hal ini yang perlu diperhatikan bagi orang-rang dewasa yang ada disekitarnya.
Akses internet yang terbuka seluas-luasnya akan berdampak buruk bagi siswa jika digunakan untuk mengakses video porno, maupun gambar-gambar lainnya yang tidak sepantasnya mereka akses. Namun akan sangat baik jika akses internet digunakan oleh mereka untuk mencari informasi dan pengetahuan sebanyak-banyaknya karena dunia ini akan terasa sempit melaui dunia maya.
Intelektual murid harus luas, agar ia bisa menghadapi arus globalisasi dan tidak ketinggalan zaman, apalagi sampai terbawa arus. Selain itu, dimensi emosional dan spiritual siswa juga harus terdidik dengan baik, agar bisa melahirkan perilaku yang baik dan bisa bertahan diantara pengaruh demoralisasi di era globalisasi dengan prinsip spiritualnya.
3. Orang Tua
Orang tua atau keluarga dianggap sebagai pendidikan pertama bagi anak sebelum mereka dikenalkan dengan dunia luar. Pengaruh keluarga juga sangat besar dalam pertumbuhan seorang anak, karena disamping mempunyai kedekatan secara emosional, mereka juga mempunyai tingkat kebersamaan yang lebih karena tinggal dalam satu atap atau satu rumah.
Peran orang tua untuk mencari tau segala kegiatan yang dilakukan oleh anak-anaknya sangat penting, dimana jika keluarga sedikit mengabaikan itu maka akan berdampak pada kepribadian dan perilaku anak-anaknya yang tidak terkontrol. Orang tua terkadang memberikan sepenuhnya kepada sekolah dalam mendidik dan mengembangkan potensi anak, padahal tidak sampai disitu saja karena kontrol dari sekolah terbatas hanya dalam jam pelajaran sekolah.


BAB III
PENUTUP
3.3.            KESIMPULAN
Dari berbagai uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa AFTA sendiri merupakan santapan panas bagi rakyat Indonesia untuk mampu berkarya & membuat produk dalam negeri bisa di gunakan oleh negara-negara khususnya Asia tenggara. memang banyak pengaruh besar terhadap perekonomian indonesia. Tak hanya bidang ekonomi saja melainkan bidan tenaga kerja pun bisa menjadi santapan untuk bekerja di luar negeri Indonesia.
Untuk menghindari dampak negatif yang terjadi dan memperoleh dampak positif globalisasi dalam bidang pendidikan maka perlunya sikap acuh dari setiap elemen pendidikan dari Guru/ Dosen, Siswa/Mahasiswa dan juga dari Orang tua.
3.4.            SARAN
Saran Dari penelitian makalah ini, pemerintah sebaiknya memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada dalam Peningkatan pendidikan untuk menghadapi pasar bebas tahun 2015 nanti.


DAFTAR PUSTAKA
http://www.kontan.co.id/index.php/topik/pasar-bebas-asean-mea

Tidak ada komentar:

Posting Komentar