MAKALAH
KEWARGANEGARAAN
UPAYA
INDONESIA
DALAM
MENGHADAPI PASAR BEBAS
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan
yang maha Esa,karena berkat dan rahmat karunianya penyusun dapat membuat dan
menyelesaikan makalah ini untuk Universitas
Bina Darma Palembang khususnya Fakultas Ilmu Komunikasi.
Makalah berisikan pembelajaran mandiri
tentang Kerjasama Indonesia dalam Pendidikan untuk menghadapi pasar bebas tahun
2015 serta merupakan bentuk pertanggung
jawaban atas tugas yang di berikan Dosen Pengampuh dalam mata kuliah Kewarganegaraan
,sekaligus salah satu syarat untuk memenuhi nilai kami.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada
Desen Pengampuh mata kuliah kewarganegaraan dan
rekan-rekan yang telah banyak membantu membuat makalah ini.
makalah ini di harapkan dapat bermanfaat bagi
panyusun khususnya dan pembaca umumnya,penyusun menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih mempunyai kekurangan, oleh karena itu dengan dada
lapang serta tangan dan hati terbuka
penyusun mengengharapkan saran dan kritiknya yang sifatnya membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Palembang, 01
Nopember 2014
Penyusun
DAFTAR
PUSTAKA
Kata Pengantar
…………………………………………………………………………
Daftar Pustaka ………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang …………………………………………………………………
1.2.
Rumusan
Masalah ……………………………………………………………...
1.3.
Tujuan …………………………………………………………………………..
1.4.
Manfaat
…………………………………………………………………………
BAB II LANDASAN TEORI
2.1.
AFTA 2015; Perdagangan Bebas
dan Kesiapan SDM Indonesia ……………...
2.2.
Meningkatkan Kualitas
Pendidikan Sebagai Upaya Menghadapi Pasar Bebas Tahun 2015 Dan Globalisasi
…………………………………………………...
BAB III PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
……………………………………………………………………..
3.2.
Saran
……………………………………………………………………………
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.5.Latar
Belakang
perdagangan bebas
internasional adalah sejarah pedagangan internasional yang memfokuskan dalam
perdagangan dari pasar terbuka. Diketahui bahwa bermacam kebudayaan dalam
perdagangan. Berdasarkan hal ini, secara teoritis nasionalisasi sebagai
kebijakan dari perdagangan bebas akan menjadi mengunguntungkan ke Negara
berkembang sepanjang waktu. Teori ini berkemban dalam masa modern nya dari
kebudayaan komersi diinggris, dan lebih luas lagi eropa, sepanjang lima abad
yang lalu.
Sebelum kemunculan
perdagangan pasar bebas , dan berkelanjutan hal tersebut hari ini, kebijakan
Merkantilisme dari eropa telah berkembang di tahun 1500. Ekonomi awal yang
menolak merkantiisme adlaah david richardo dan adam smith. Ekonomi yang
menganjurkan perdagangan bebas percaya kalau merupakan alas an mengapa bebearap
kebudayaan secara ekonomis makmur.
Di
kawasan Asia Pasifik, pada awal 1990an semua bersemangat dengan perdagangan
bebas, dan sejumlah statistik klasik selalu dipaparkan untuk menunjukkan dampak
positif dari peningkatan perdagangan di kawasan ini. AFTA kemudian lahir.
Namun, setelah banyak negara anggota mengalami kesulitan neraca pembayaran,
tindakan mengurangi impor mulai diterapkan. Sekali lagi prinsip perdagangan
bebas dikorbankan demi kepentingan nasional. Jadi, harus diakui dunia memang
belum siap dengan sistem perdagangan bebas.
Apa
peranan bangsa indonesia dan apa untung dan rugi bagi indonesia apabila telah
dilaksanakan perdagangan bebas.?
Untungnya,
akan banyak barang2 impor yang masuk ke Indonesia dengan harga yang lebih murah
sehingga masyarakat Indonesia akan dimanjakan dengan banyaknya barang2 impor
berkualitas dari luar negeri dengan harga terjangkau dan murah karena tak ada
lagi pajak impor.
Kerugiannya
jauh lebih banyak, yaitu akan mematikan industri nasional yang kalah bersaing
dengan produk2 asing yang lebih kompetitif dari segi kualitas& harga,
masyarakat Indonesia akan menjadi masyarakat konsumen yang hanya gemar
mengkonsumsi tetapi tidak mampu memproduksi, akan menjatuhkan ekonomi Indonesia
karena banyak bisnis & perusahaan lokal yang bangkrut sehingga menyebabkan
banyak PHK & pengangguran karena SDM lokal kalah bersaing dengan SDM asing.
Pada
2015 mendatang, kesepakatan Masyakarat Ekonomi ASEAN atau pasar bebas ASEAN
mulai berlaku. Jika ingin tetap bisa bersaing, Indonesia harus berbenah
terutama dalam bidang pendidikan. Sebab, daya saing beberapa sektor pendidikan
dan industri utama kita masih kalah dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Pendidikan Indonesia tertantang
untuk membekali pelajar dengan kemampuan bangsa asing. Demikian pula dengan
para pelajarnya yang harus berfikir untuk membekali dirinya dengan bahasa asing
untuk bersaing dalam pasar bebas. Dalam menghadapi pasar bebas ini, pendidikan
di Indonesia tidak perlu khawatir namun sebaliknya harus semangat dan
tertantang untuk menjadinkan pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik
sehingga dapat bersaing dengan negara-negara lain pada era globalisasi ini. Oleh
sebab itu kami menganggap penting hal tersebut untuk dikaji ulang sehingga kami
membuat makalah ini dengan judul “Kerja
sama Indonesia dalam Pendidikan untuk menghadapi pasar bebas”.
1.6.
Rumusan Masalah
1.6.1.
Bagaimanakah
upaya Indonesia dalam menghadapi pasar bebas tahun 2015 nanti?
1.6.2.
Bagaimanakah
kerjasama Indonesia di bidang Pendidikan dalam menghadapi pasar bebas tahun 2015?
1.7.
Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1.7.1. Untuk mengetahui upaya Indonesia dalam
menghadapi pasar bebas 2015 nanti?
1.7.2. Untuk mengetahui kerjasama Indonesia dalam
menghadapi pasar bebas 2015?
1.8.
Manfaat
1.8.1.
Menambah
pengetahuan kita mengenai pasar bebas.
1.8.2.
Kita
dapat mengetahui bagaimana upaya Negara Indonesia dalam menghadapi pasar bebas tahun
2015 nanti?
1.8.3.
Kita
dapat mengetahui tentang kerjasama Indonesia di bidang pendidikan dalam
menghadapi pasar bebas tahun 2015.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.2.
AFTA 2015; Perdagangan Bebas dan Kesiapan SDM
Indonesia
Apa
kalian sudah tahu apakah AFTA itu ?. AFTA singkatan dari Asean Free Trading
Area. Dengan istilah perdagangan bebas di Asia tenggara. Dibentuk pada tahun 1992
di singapura dengan mencetuskan merencanakan perdagangan bebas melalui KTT
(Konferensi Tingkat Tinggi).
AFTA
sendiri merupakan santapan panas bagi rakyat Indonesia untuk mampu berkarya
& membuat produk dalam negeri bisa di gunakan oleh negara-negara khususnya
Asia tenggara. memang banyak pengaruh besar terhadap perekonomian indonesia.
Tak hanya bidang ekonomi saja melainkan bidan tenaga kerja pun bisa menjadi
santapan untuk bekerja di luar negeri Indonesia.
Manfaat
dan Tantangan AFTA Bagi Indonesia
Manfaat:
- Peluang pasar yang semakin besar dan luas bagi produk Indonesia, dengan penduduk sebesar ± 500 juta dan tingkat pendapatan masyarakat yang beragam;
- Biaya produksi yang semakin rendah dan pasti bagi pengusaha/produsen Indonesia yang sebelumnya membutuhkan barang modal dan bahan baku/penolong dari negara anggota ASEAN lainnya dan termasuk biaya pemasaran;
- Pilihan konsumen atas jenis/ragam produk yang tersedia di pasar domestik semakin banyak dengan tingkat harga dan mutu tertentu;
- Kerjasama dalam menjalankan bisnis semakin terbuka dengan beraliansi dengan pelaku bisnis di negara anggota ASEAN lainnya.
Tantangan:
- Pengusaha/produsen Indonesia dituntut terus menerus dapat meningkatkan kemampuan dalam menjalankan bisnis secara professional dan bidang pendidikan guna dapat memenangkan kompetisi dari produk yang berasal dari negara anggota ASEAN lainnya baik dalam memanfaatkan peluang pasar domestik maupun pasar negara anggota ASEAN lainnya.
2.3.
MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN SEBAGAI UPAYA
MENGHADAPI PASAR BEBAS TAHUN 2015 DAN GLOBALISASI
Pendidikan
Indonesia tertantang untuk membekali pelajar dengan kemampuan bangsa asing.
Demikian pula dengan para pelajarnya yang harus berfikir untuk membekali
dirinya dengan bahasa asing untuk bersaing di era globalisasi ini. Dalam
menghadapi pasar bebas dan globalisasi ini, pendidikan di Indonesia tidak perlu
khawatir namun sebaliknya harus semangat dan tertantang untuk menjadinkan
pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik sehingga dapat bersaing dengan
negara-negara lain pada pasar bebas tahun 2015 nanti.
Upaya
pemerintah menghadapi pasar bebas tahun 2015 ini salah satunya dengan membuka
kelas-kelas atau sekolah-sekolah yang menggunakan dua bahasa dalam
pembelajarannya yaitu Bahasa Indonesia dan bahasa asing. Selanjutnya
sekolah-sekolah ini disebut dengan bilingual school. Pada sekolah ini
siswanya disiapkan untuk dapat berkompetisi tingkat internasional sesuai dengan
bidang studinya. Selain itu siswa juga dibekali dengan kemampuan bahasa asing
sehingga dalam berkompetisi taraf internasional tidak terhalang dengan kurang
mampunya ia dalam berbahasa asing khususnya bahasa inggris.
Selain
itu, upaya yang dilakukan adalah dengan membuka program kelas internasional
pada berbagai jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga. Dengan
globalisasi pendidikan diharapkan tenaga kerja Indonesia dapat bersaing di
pasar dunia. Apalagi dengan akan diterapkannya perdagangan bebas, misalnya
dalam lingkup negara-negara ASEAN, mau tidak mau dunia pendidikan di Indonesia
harus menghasilkan lulusan yang siap kerja agar tidak menjadi “budak” di negeri
sendiri. Pendidikan model ini juga membuat siswa memperoleh keterampilan teknis
yang komplit dan detil, mulai dari bahasa asing, computer, internet sampai tata
pergaulan dengan orang asing dan lain-lain. Sisi positif lain dari liberalisasi
pendidikan yaitu adanya kompetisi. Sekolah-sekolah saling berkompetisi
meningkatkan kualitas pendidikannya untuk mencari peserta didik.
Pengaruh
arus globalisasi tidak dapat ditolak oleh pendidikan di Indonesia. Globalisasi
pendidikan harus tetap dihadapi dengan mengambil hal-hal positif dan membuang
hal-hal yang negatif. Dalam menghadapi arus globalisasi tidak perlu
dengan kekhawatiran yang berlebih namun diperlukan semangat juang yang
tinggi untuk dapat bersaing dalam segala bidang khususnya pendidikan.
Dalam
menghadapi pasar bebas tahun 2015 ini perlunya dukungan dari semua elemen
pendidikan baik dari guru, peserta didik, orang tua, maupun dari pemerintah.
Dampak ini memang sangat besar pengaruhnya terhadap pendidikan. Pendidikan akan
semakin memburuk ketika elemen-elemen pendidikan tidak mampu menyeleksi
perubahan-perubahan yang terjadi. Berbeda hasilnya ketika semua elemen
pendidikan dapat menyeleksi yang terbaik untuk pendidikan di Indonesia. Pendidikan
di Indonesia akan maju karena adanya globalisasi. Hal ini dikarenakan adanya
globalisasi memungkinkan untuk memperoleh pengetahuan seluas-luasnya.
Untuk
menghindari dampak negatif yang terjadi dan memperoleh dampak positif
globalisasi dalam bidang pendidikan maka perlunya sikap acuh dari setiap elemen
pendidikan.
1. Guru
Guru
berkedudukan sebagai salah satu elemen pendidikan di Indonesia. Guru mempunyai
tanggung jawab penuh dalam mendidik siswa bukan hanya mengajarkan
pengetahuannya. Guru harus mampu mendidik siswa agar siswa-siswanya dapat
menyeleksi arus globalisasi yang masuk di Indonesia. Guru juga harus mampu
berfikir kritis dalam menghadapi arus pasar bebas tahun 2015 dan globalisasi serta
tidak perlu terlalu resah terhadap globalisasi pendidikan di Indonesia.
Selain
itu guru juga harus membekali siswa dengan ilmu yang mampu bersaing di kelas
internasional. Dengan menjadikan siswa-siswanya cerdas pada bidang ilmunya maka
pendidikan di Indonesia akan dapat bersaing dengan negara-negara lain dan bersaing
dalam pasar bebas tahun 2015nanti. Untuk mendukung siswa dalam bersaing dan
berkompetisi tingkat internasional maka perlunya pula guru mata pelajaran dalam
proses pembelajarannya menggunakan Bahasa Indonesia dan bahasa asing khususnya
Bahasa Inggris. Oleh karena itu, seorang guru juga harus dapat memahami bahasa
asing agar pembelajaran yang menggunakan dua bahasa ini dapat berjalan dengan
lancar.
2. Peserta Didik (Siswa maupun Mahasiswa)
Selain
tugas utama seorang siswa/mahasiswa yaitu belajar, seorang siswa juga harus
mampu memilah dan memilih segala pengaruh yang masuk dalam dirinya, baik itu
pengaruh dari teman sebayanya, lingkungannya, maupun media masa. Dampak dari
pengaruh globalisasi terhadap siswa akan sangat mungkin berdampak negatif dan
menghancurkan dirinya jika tidak segera ditanggulangi.
Baik
pengaruh positif maupun negatif dari pasar bebas dan globalisasi akan sangat
terlihat jelas bagi siswa dalam perilaku dan tingkah lakunya sehari-hari. Hal
itu dikarenakan mereka masih dalam masa-masa labil, dan masa-masa dimana selalu
ingin mencoba sesuatu hal yang dianggap baru. Hal ini yang perlu diperhatikan
bagi orang-rang dewasa yang ada disekitarnya.
Akses
internet yang terbuka seluas-luasnya akan berdampak buruk bagi siswa jika
digunakan untuk mengakses video porno, maupun gambar-gambar lainnya yang tidak
sepantasnya mereka akses. Namun akan sangat baik jika akses internet digunakan
oleh mereka untuk mencari informasi dan pengetahuan sebanyak-banyaknya karena
dunia ini akan terasa sempit melaui dunia maya.
Intelektual
murid harus luas, agar ia bisa menghadapi arus globalisasi dan tidak
ketinggalan zaman, apalagi sampai terbawa arus. Selain itu, dimensi emosional
dan spiritual siswa juga harus terdidik dengan baik, agar bisa melahirkan
perilaku yang baik dan bisa bertahan diantara pengaruh demoralisasi di era
globalisasi dengan prinsip spiritualnya.
3. Orang Tua
Orang
tua atau keluarga dianggap sebagai pendidikan pertama bagi anak sebelum mereka
dikenalkan dengan dunia luar. Pengaruh keluarga juga sangat besar dalam
pertumbuhan seorang anak, karena disamping mempunyai kedekatan secara
emosional, mereka juga mempunyai tingkat kebersamaan yang lebih karena tinggal
dalam satu atap atau satu rumah.
Peran
orang tua untuk mencari tau segala kegiatan yang dilakukan oleh anak-anaknya
sangat penting, dimana jika keluarga sedikit mengabaikan itu maka akan
berdampak pada kepribadian dan perilaku anak-anaknya yang tidak terkontrol.
Orang tua terkadang memberikan sepenuhnya kepada sekolah dalam mendidik dan
mengembangkan potensi anak, padahal tidak sampai disitu saja karena kontrol
dari sekolah terbatas hanya dalam jam pelajaran sekolah.
BAB III
PENUTUP
3.3.
KESIMPULAN
Dari
berbagai uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa AFTA sendiri merupakan santapan
panas bagi rakyat Indonesia untuk mampu berkarya & membuat produk dalam
negeri bisa di gunakan oleh negara-negara khususnya Asia tenggara. memang
banyak pengaruh besar terhadap perekonomian indonesia. Tak hanya bidang ekonomi
saja melainkan bidan tenaga kerja pun bisa menjadi santapan untuk bekerja di
luar negeri Indonesia.
Untuk menghindari dampak negatif yang terjadi dan memperoleh
dampak positif globalisasi dalam bidang pendidikan maka perlunya sikap acuh
dari setiap elemen pendidikan dari Guru/ Dosen, Siswa/Mahasiswa dan juga dari
Orang tua.
3.4.
SARAN
Saran Dari penelitian makalah ini, pemerintah sebaiknya
memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada dalam Peningkatan pendidikan untuk
menghadapi pasar bebas tahun 2015 nanti.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kontan.co.id/index.php/topik/pasar-bebas-asean-mea
Tidak ada komentar:
Posting Komentar